Kamis, 10 Oktober 2013

Sistem Informasi Psikologi

A. Pengertian Informasi
Kita awali dengan etimologi dari kata informasi itu sendiri, yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu informacion (1387) yang diambil dari bahasa Latin, yaitu informationem yang berarti “garis besar, konsep atau ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan” (Wikipedia, 2013).
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2005).
Proses transformasi data menjadi suatu informasi dijelaskan oleh bagan sebagai berikut:


Berbicara mengenai sistem, sistem berasal dari bahasa Latin “systēma” dan bahasa Yunani “sustēma” adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan (Wikipedia, 2013).
Sistem adalah kumpulan yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu (Istiningsih, 2009). Terdapat pandangan serupa mengenai sistem, yaitu sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Magaline, 2008).

Lalu, bagaimana informasi dapat berinteraksi dengan sistem?

Dibawah ini adalah bagan mengenai bagaimana informasi dapat berinterkasi dengan sistem:

(Siklus Informasi)

Keterangan:
Pengolahan data → untuk menghasilkan informasi → penerima menerima informasi → membuat keputusan dan melakukan tindakan berarti → menghasilkan tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali → data akan ditangkap sebagai input → diproses kembali lewat suatu model → kembali menghasilkan suatu informasi → terus menerus akan berulang hingga membentuk siklus informasi (information circle) atau disebut juga siklus pengolahan data.

B.     Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Pembahasan kali ini tidak jauh dari pembahasan sebelumnya yaitu mengenai penggunaan sistem informasi dalam psikologi. Diawali dengan pengertian dari sistem, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Istiningsih, 2009).
Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan (Magaline, 2008).
Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam suatu organisasi, dimana sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya (Magaline, 2008). Pengertian serupa juga dikemukakan oleh Hall (2001), bahwa sistem informasi merupakan sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.
Sistem informasi pada pembahasan kali ini dihubungkan dengan psikologi. Psikologi berasal dari kata psyche yang berarti “jiwa” dan logos artinya “ilmu pengetahuan”. Jadi, psikologi adalah ilmu jiwa. Branca (dalam Basuki, 2008) mengemukakan psikologi adalah pengetahuan tentang perilaku manusia. Woodworth dan Marquis (dalam Basuki, 2008) memberi gambaran bahwa psikologi mempelajari aktivitas-aktivitas individu, baik aktivitas motorik, kognitif maupun emosional.

Jadi, apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Psikologi?

Dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu pemanfaatan media teknologi untuk membantu mempermudah mengolah data yang berkaitan dengan ilmu psikologi, dengan bantuan media teknologi komputer yang berkontribusi dengan sistem informasi, dimana hal ini akan sangat membantu dan mempermudah mulai dari penginputan data, pemrosesan data hingga mendapatkan hasil (output) dalam pengolahan data.

Lalu, bagaimana penggunaan Sistem Informasi dalam Psikologi?

KASUS
Pada masa globalisasi ini, teknologi yang disuguhkan semakin lama semakin modern, pekerjaan dapat dengan mudah diselesaikan salah satunya dengan perantara komputer. Dalam bidang psikologi, tentu kita familiar dengan penggunaan tes psikologi. Terdapat beberapa macam tes dalam bidang psikologi, seperti tes kepribadian, tes minat dan bakat, tes intelegensi dan tes psikologis lainnya. Sebagai contoh, dalam skoring tes intelegensi IST (Intelligenz Structure Test) menggunakan komputer dalam pengerjaannya. Kita memasukan data-data dari tes tersebut sesuai langkah-langkah yang telah ditentukan, kemudian komputer memproses data-data tersebut hingga pada akhirnya nanti akan keluar hasil dari pemrosesan data tersebut yaitu berupa grafik dan angka tingkat intelegensi individu.

ANALISA KASUS
Berdasarkan contoh diatas, penggunaan komputer digunakan untuk mempermudah pengolahan data, dan sehubungan dengan pengertian dari sistem informasi psikologi yang merupakan pemanfaatan media teknologi untuk membantu mempermudah mengolah data yang berkaitan dengan ilmu psikologi, dengan bantuan media teknologi komputer yang berkontribusi dengan sistem informasi, dimana hal ini akan sangat membantu dan mempermudah mulai dari penginputan data, pemrosesan data hingga mendapatkan hasil (output) dalam pengolahan data.
Mengenai skoring tes intelegensi IST (Intelligenz Structure Test) menggunakan komputer dalam pengerjaannya dengan transformasi data menjadi suatu informasi, sebagai berikut:

Input          → Memasukan data-data dari tes tersebut sesuai langkah-langkah yang  
     telah ditentukan (berisi data-data pengisian tes intelegensi tersebut).
Proses        → Komputer memproses data-data pengisian tes intelegensi tersebut.
Output       → Hasil dari pemrosesan data-data pengisian tes intelegensi, yaitu
     berupa grafik dan angka tingkat intelegensi individu.

Pada intinya, pada sebuah sistem selalu terdapat transformasi data menjadi suatu informasi, yaitu input – proses – output. Data-data dimasukan kedalam sistem pemrosesan data yang bekerjasama untuk mengolah data-data tersebut sehingga menghasilkan hasil (output) sebagai suatu informasi yang bermanfaat, dan kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam bidang ilmu psikologi. Walaupun sudah berbasis komputer, bukan berarti akan lepas dari kesalahan atau error. Mesin juga dapat mencapai titik error, sama halnya dengan manusia yang tidak luput dari kesalahan.

Referensi:
Anonim. (2013). Siklus informasi. http://artidari.blogspot.com/2012/03/siklus-informasi.html. Diakses 7 Oktober 2013.

Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Furqon, C. Konsep informasi. Dikutip dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/003._SIM-konsep_informasi.pdf. Diakses 7 Oktober 2013.

Istiningsih. (2009). Pengertian sistem dan analisis sistem. Depok: Universitas Gunadarma.

Magaline, Ferdinand. (2008). Konsep dasar. http://apr1l-si.comuf.com/SI.pdf. Diakses 7 Oktober 2013.

Sutabri, Tata. (2005). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Andi.

Wikipedia. (2013). Informasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi. Diakses 7 Oktober 2013.

Wikipedia. (2013). Sistem. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem. Diakses 7 Oktober 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar